Budaya Mandi Balimau di Kecamatan Langgam,Provinsi Riau
Masyarakat di Provinsi Riau mempunyai tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan yang disebut mandi “belimau”. Tradisi yang diwariskan secara turun-temurun itu, berupa bersih-bersih massal di sungai.
Adapun makna yang sudah menjadi tradisi masyarakat sejak nenek moyang itu adalah bentuk dari penyucian diri lahir maupun batin, sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan ungkapan rasa kegembiraan akan datangnya bulan penuh berkah.
Tradisi mandi balimau sendiri dapat diartikan dengan mandi menggunakan jeruk purut disertai rempah dan bunga mewangi, biasanya mandi ini dilakukan sore hari, sebelum memasuki Ramadhan.
Bebeda dari daerah lain.Kecamatan Langgam yang terletak di kabupaten Pelalawan ini memiliki beberapa tata cara adat sebelum melaksanakan mandi belimau.Pelaksanaan mandi balimau,terlebih dahulu dimulai dengan acara makan bejambau atau dikenal dengan makan beradat. Dimana orang tertinggi di kabupaten yaitu bupati akan ikut dalam prosesi makan bejambau,berbaur bersama pemuka adat, batin, ninik mamak, tokoh masyarakat dan alim ulama.
Dalam rangkaian prosesi mandi balimau itu terlihat upacara Togak Tonggol sebagai pembuka yang dipimpin oleh seorang Datuk. Tonggol merupakan sebuah bendera simbol kebesaran suku-suku di Langgam yang dikibarkan diatas tiang panjang yang berasal dari bambu.
Dengan keberagaman warna bendera yang dikibarkan diatas tonggol tersebut dikatakan itu menandakan bahwa tidak ada permasalahan atau persoalan. Selain itu,warna yang berbeda di tiap suku-suku melambangkan perbedaan yang ada, namun masyarakat adat tetap bisa bersama dan bersatu.
Kegiatan mandi balimau memiliki nilai adat dan budaya yang harus dijunjung tinggi, sehingga tidak akan hilang adat dimakan oleh waktu.
Komentar
Posting Komentar